Tiga elemen pendidikan yaitu peran sekolah, guru, dan orang tua. Bila kita lihat hari ini, kebanyakan sekolah-sekolah yang ada kehilangan salah satu perannya. Apakah itu?
Jawabannya adalah peran orang tua. Ya, peran orang tua yang hilang…
Mengapa hilang?
Dari beberapa calon orang tua santri yang diwawancarai, jawaban mereka rata-rata:
1. Orang tua yang sibuk
2. Orang tua santri kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran
3. Orang tua santri tidak tahu detil dan urutannya apa yang diajarkan oleh guru kepada anak-anak mereka. Bagaimana keimanan mereka, adab mereka, juga kemampuan anak anak mereka. Tiba-tiba ulangan, UTS, hingga akhirnya pembagian raport… Saat pembagian raport ngobrolnya lama, entah apa yang diobrolkan.
Peran orang tua santri hampir diambil alih semua oleh guru dan sekolah. Peran orang tua santri baru akan dilibatkan dalam biaya bulanan atau uang masuk yang sifatnya transaksional.
Orang tua santri kurang begitu tahu apa yang diajarkan oleh guru di dalam kelas. Kurang tahu perkembangan sehari-hari anak-anak kandung yang dilahirkan dari rahimnya.
Padahal nantinya, para orang tua yang akan diminta pertanggungjawabannya, bukan gurunya apalagi sekolah. Jawaban apa yang akan diberikan kepada malaikat jika peran orang tua santri sudah hilang?
Sekolah boleh tidak ada. Guru-guru akan pergi, namun peran orang tua tidak boleh pergi lalu hilang dimakan sistem dan zaman yang usang ini.
Hadirnya Kuttab, sejatinya ingin mengembalikan peran orang tua dalam mendidik anak anak mereka.
Guru hanya sekadar membantu… Semua akan dikembalikan pada orang tua, elemen yang paling bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak mereka.
#2kurikulum
#imansebelumquran
#adabsebelumilmu