Merebut Masjidil Aqso dari tentara salib dibutuhkan waktu puluhan tahun (kurang lebih 88 tahun) dan masa panjang itu digunakan untuk menyatukan umat Islam yang telah bercerai berai. Nuruddin Zanki adalah pemimpin yang berhasil menyatukan kekuatan umat Islam. Beliau menghindari pertempuran sesama umat Islam. Sebagai contohnya, ketika bala tentaranya siap tempur untuk menguasai Baghdad yang dipimpin oleh penguasa yang tidak mau berjihad, beliau menahan diri untuk menyerang. Bersama tentaranya yang jumlahnya jauh lebih besar dan lebih siap, beliau memilih mengepung walaupun dilakukan satu tahun. Beliau beralasan bahwa mereka adalah saudara sesama muslim, hingga masyarakat Baghdad simpati dan membuka pintu gerbang untuk Nuruddin dan tentaranya.
Persatuan inilah yang mempermudah Sholahudin Al Ayubi (penerus Nuruddin Zanki) membebaskan Masjidil Aqso. Tanpa ada pondasi persatuan yang dibangun oleh Nuruddin Zanki umat Islam dibawah komando Solahudin Al Ayubi akan kesulitan merebut Aqso.
Turki Utsmani membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menaklukkan Konstantinopel, diantara waktu yang panjang itu dibutuhkan untuk menyatukan daerah-derah yang saling berperang satu sama lainya dan ketika penghianatan dan perpecahan bisa dihilangkan maka keberhasilan itu baru datang. Penaklukan konstantinopel dimulai dari persatuan umat Islam.
Bani Umayyah berhasil menaklukan Andalusia dan menjadikan sebagai pusat peradaban dunia selama ratusan tahun yang menyinari Eropa bahkan dunia. Awal dari cerita itu semua diawali dengan penyatuan umat Islam, baik yang berasal dari arab, barbar maupun lainnya, dan ketika persatuan itu hilang maka hilanglah Islam dari Andalusia.
Khalifah Harun Al-Rasyid mencapai puncak kejayaanya setelah berhasil pempersatukan umat Islam diwilayah kekuasaanya. Setelah umatnya bersatu maka pembangunan, pendidikan dan peningkatan kesejahteraan masayarakat baru bisa dilakukan.
Kehebatan umat Islam pada zaman Rasulullah diawali dengan penyatuan antara golongan Muhajirin (orang yang berhijrah dari Mekkah) dan Anshor (penduduk Madinah). Hal inilah yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah ketika tiba di Madinah. Setelah persatuan mereka terjalin, Rasulullah melakukan pendidikan dan membangun negara.
Tanpa ada ikatan persatuan tidak akan ada cerita kesuksesan umat Islam. Tanpa ada persatuan tak kan ada peradaban, maka benarlah perintah Allah:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعاً وَلا تَفَرَّقُوا
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai. (Ali Imran: 103)
Akibat Tidak Menjaga Persatuan
Andalusia jatuh ketika kaum muslimin disana saling berperang, menghancurkan sesama muslim satu sama lain, 500 tahun cahaya Islam menyinari Eropa dan dunia. Cahaya itu hilang tak tersisa sedikitpun sampai saat ini, akibat pertikaian sesama muslim.
Palestina dan Masjidil Aqsa dikuasai oleh tentara salib ketika umat Islam sibuk bertikai sesama saudara mereka sendiri. Begitu pula Israel begitu mudahnya mencaplok dan menjajah Palestina ketika umat Islam saling berperang satu sama lain.
Kebesaran Turki Utsmani harus runtuh, salah satu faktornya adalah dari internal, yaitu banyak dari umat Islam yang sibuk meminta berpisah dari kekhalifahan. Mereka lebih suka berpecah belah daripada bersatu. Apa selanjutnya yang mereka dapatkan setelah pisah dari Turki Utsmani yang telah menjadikan mereka makmur? Setelah memisahkan dari kekuatan umat Islam, mereka mendapatkan kehinaan, karena mereka harus menanggung penjajahan orang-orang Eropa.
Maka benarlah firman Allah:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. (ali Imran: 112)
Apa yang didapat dari mereka yang berpecah belah, merusak persatuan, berperang sesama umat Islam. mereka diliputi kehinaan, hingga peradaban yang dibangun ribuan tahun tidak tersisah sedikitpun. Bahkan seolah-olah Islam tidak pernah hidup di Eropa karena tidak ada sisanya. Allah betul-betul menghapus kejayaan itu karena hilangnya persatuan dan persaudaraan sesama Islam.
Apa yang didapat dari negara-negara yang memisahkan diri bahkan memerangi persatuan Islam, tak segan mereka meminta bantuan barat demi melepaskan diri dari Turki Ustmani yang merupakah kekhalifahan yang memayungi persatuan umat Islam diseluruh dunia, mereka kemudian hidup dalam penjajahan barat. Allah betul-betul murka dengan sifat mereka yang meminta bantuan kafir untuk membunuh dan memerangi saudara seiman. Hilanglah cahaya Islam di Eropa dan hilanglah cahaya Islam dari seluruh penjuru dunia hingga kini akibat hilangnya persatuan.
Apakah Hablullah itu?
Kita diperintahkan oleh Allah untuk berpegang teguh pada tali Allah, inilah jalan keselamatan. Apakah hablullah itu? Dalam hadis Al-Haris Al-A’war, dari sahabat Ali secara marfu’ mengenai sifat Al-Qur’an, yaitu:
“هُوَ حَبْلُ اللهِ الْمتِينُ، وَصِرَاطُهُ الْمُسْتَقِيمُ”.
Al-Qur’an adalah tali Allah yang kuat dan jalan-Nya yang lurus.
Sehubungan dengan hal ini terdapat hadis yang khusus membahas mengenai makna ini. Untuk itu Imam Al-Hafiz Abu Ja’far At-Tabari mengatakan:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “كِتَابُ اللهِ، هُوَ حَبْلُ اللهِ الْمَمْدُودُ مِنَ السَّمَاءِ إلَى الأرْضِ”
Rasulullah pernah bersabda: Kittabullah (Al-Qur’an) adalah tali Allah yang menjulur dari langit ke bumi.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إنَّ هَذَا الْقُرْآنَ هُوَ حَبْلُ اللهِ الْمتِينُ، وَهُوَ النُّورُ الْمُبِينُ وهُوَ الشِّفَاءُ النَّافِعُ، عِصْمةٌ لِمَنْ تَمَسَّكَ بِهِ، ونَجَاةٌ لِمَنِ اتَّبَعَهُ”
Rasulullah pernah bersabda: Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah tali Allah yang kuat. Dia adalah cahaya yang jelas, dia adalah penawar yang bermanfaat, perlindungan bagi orang yang berpegang kepadanya, dan keselamatan bagi orang yang mengikuti (petunjuk)Nya.
Telah diriwayatkan dari hadis Huzaifah dan Zaid Ibnu Arqam hal yang semisal.
وَقَالَ وَكِيع: حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ: قَالَ عَبْدُ اللَّهِ: إِنَّ هَذَا الصِّرَاطَ مُحْتَضَرٌ تَحْضُرُهُ الشَّيَاطِينُ، يَا عَبْدَ اللَّهِ، بِهَذَا الطَّرِيقِ هَلُمَّ إِلَى الطَّرِيقِ، فَاعْتَصَمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ فَإِنَّ حَبْلَ اللَّهِ الْقُرْآنُ
Waki’ mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Abu Wail yang menceritakan bahwa Abdullah pernah mengatakan (bahwa Rasulullah pernah bersabda kepadanya): Sesungguhnya jalan itu adalah tempat lalu lalang, setan-setan selalu datang kepadanya. Hai Abdullah, ambillah jalan ini, kemarilah, tempuhlah jalan ini. Maka mereka berpegang kepada tali Allah karena sesungguhnya tali Allah itu adalah Al-Qur’an.
Bagaimana Menjaga Persatuan Dalam Hablullah
Rahasia terbesar dalam menjaga persatuan adalah:
- Jika mendapatkan permasalahan maka kembalilah kepada Al-Qur’an dan As-sunnah, itulah jalan keselamatan, yang menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Itulah jalan persatuan diantara kita.
- Berbeda tidak harus berpecah. Kita boleh beda mazhab, golongan, organisasi atau pendapat, namun hal itu jangan menghalangi kita untuk menjaga persatuan.
- Hindari menghakimi saudara kita. Hakimilah diri anda sendiri sebelum anda menghakimi orang lain, lihatlah diri anda sendiri jangan melihat orang lain.
- Carilah ridho Allah dengan menjaga persatuan, dan takutlah kepada murka Allah ketika anda merusak persatuan sesama umat Islam.
Renungan
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا، وَيَسْخَطُ لَكُمْ ثَلَاثًا، يَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا، وَأَنْ تُنَاصِحُوا مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ أَمْرَكُمْ، وَيَسْخَطُ لَكُمْ ثَلَاثًا: قِيلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ»
Sesungguhnya Allah rida kepada kalian dalam tiga perkara dan murka kepada kalian dalam tiga perkara. Allah rida kepada kalian bila kalian menyembah-Nya dan kalian tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, bila kamu sekalian berpegang teguh kepada tali Allah dan tidak bercerai-berai, dan bila kalian saling menasihati dengan orang yang dikuasakan oleh Allah untuk mengurus perkara kalian. Dan Allah murka kepada kalian dalam tiga perkara, yaitu qil dan qal (banyak bicara atau berdebat), banyak bertanya dan menyia-nyiakan (menghambur-hamburkan) harta.
Jangan pernah membuat Allah murka, karena dibumi-Nya engkau berpijak dan dilangit-Nya engkau berteduh. Carilah keridhoan Allah dengan bertauhid kepada-Nya dan menjaga persatuan umat Islam. Berbeda tidak harus berpecah, ikhtilaf tidak harus iftiroq. Al-Qur’an adalah pemersatu diantara perbedaan-perbedaan itu. Itulah pegangan yang harus kita pegang bersama.
Peradaban besar itu dimulai dari menjalin persatuan dan berpondasikan tauhid. Maka mulailah menjaga persatuan, eratkan ukhuwah dengan saling menghormati perbedaan. Karena disitulah keridhoaan Allah akan turun kepada kita, disitulah musuh-musuh Islam akan gentar melihat kita bersatu.
Ya Allah Bimbinglah Kami
#2Kurikulum
#ImandanAlQuran