Nabi Musa alaihissalam dikeluarkan oleh Allah dari kenikmatan istana nan mewah agar belajar kepada Nabi Syu’aib alaihissalam ilmu agama dan kepemimpinan. Setelah mendapatkan pendidikan yang cukup dari Asia (istri fir’aun), Nabi musa dikeluarkan Oleh Allah dari istana agar belajar kepada Nabi Syu’aib. Seandainya keilmuan itu cukup ada di istana maka musa tidak akan merantau. Inilah bukti pentingnya sosok ayah yang soleh bagi anaknya.
Pelajaran pertama dari keluarnya musa dari istana adalah, Beliau mengetahui hakekat kehidupan yang nyata di dunia. Selama ini hidupnya tercukupi kemudian meninggalkan kemewahan itu. Inilah pendidikan kedewasaan.
فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
.” Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh, lalu berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (Al-Qashash:24)
Anak angkat Raja fir’aun yang selama ini hidup serba kecukupan itu mendapatkan pendidikan hidup pertama dengan menolong memberikan minum kambing-kambing. Pelajaran kedua, Kita bisa melihat betapa ia mengharapkan pertolongan dari Allah atas derita yang ia alami. Kedua hal tersebut tidak akan bisa terjadi di lstana.
Nabi syu’aib kemudian menjadi mertua Nabi Musa. Inilah salah satu hikmah kenapa Nabi musa harus keluar dari lstana. Darinya nabi musa belajar ilmu, hikmah dan kepemimpinan. Allah menjadikan mahar nabi musa adalah mengembala ternak selama 10 tahun. Kenapa maharnya harus menggembala 10 tahun? Karena disitulah Allah menjadikan masa itu sebagai masa belajar bagi musa.
Setelah masa belajar itu selesai Nabi Musa berniat pulang. Ditengah perjalanan pulang inilah nabi musa diangkat menjadi nabi oleh Allah. Sungguh kurikulum pembelajaran yang luar biasa indahnya dari Allah.
KISAH KEDUA.
Nabi Yusuf dikeluarkan oleh Allah dari rumahnya. Ada hikmah luar biasa dari itu. Allah menyelamatkan Negara Mesir melalui Nabi Yusuf. Allah menghadirkan Nabi Yusuf dari pedalaman desa menuju Negeri Mesir untuk menyelamatkan penduduknya dari kelaparan.
Singkat cerita Yusuf kecil dihadirkan oleh Allah belajar kepada al-aziz, seorang menteri yang bijaksana. Seorang menteri pakar ekonomi. Darinya Yusuf belajar tata kelola keuangan dan perekonomian. Sejak kecil Yusuf sudah mempelajari ilmu itu dari pakarnya. Yusuf bahkan turut membantu kerja al-aziz.
Itulah sebabnya kelak ketika menjadi menteri Yusuf begitu pandai mengatur tata kelola keuangan dan persediaan makanan, padahal mesir dalam kondisi pacar paceklik.
Inilah hikmah merantau menuntut ilmu. Ketika tiba masa balig bagi anak-anak kita maka tiba bagi mereka untuk merantau. Karena air yang tidak mengalir akan busuk dan tidak membawa manfaat. Begitulah perumpamaan bagi anak-anak kita yang seharusnya merantau namun tetap dirumah. Jangan sampai ketika dewasa ia tidak bisa mandiri karena selama hidupnya tidak mendapatkan pendidikan kedewasaan.
Gelorakan semangat menurut ilmu, sebagaimana para nabi, sahabat, tabi’in dan ulama dalam menuntut ilmu. Perjalanan menuntut ilmu melelahkan. Karena hasil yang didapat adalah sesuatu yang besar. Ilmu itu didatangi, dipelajari dan dicari bukan datang sendiri. Kesuksesan itu butuh pengorbanan dan kerja keras. Makanya tidak kita jumpai kesuksesan pada mereka yang malas.
Nikmatilah mendidik anak. Selagi mereka belum baligh, Maka itu adalah masa mereka bersama orang tua. Rumah ada madrasah dan orang tua adalah gurunya. Ketika mereka sudah baligh maka saatnya mereka mulai merantau menuntut ilmu.
Jangan halangi anakmu menuju surga. Atau kelak engkau akan diseret masuk ke neraka.
Ya Allah Bimbing Kami
#2kurikulum
#imansebelumquran
#adabsebelumilmu