Kunjungan Berbuah Hidayah
Ilmu itu didatangi, bukan mendatangi memanglah sebuah semangat yang harus kita jaga terus di dalam hati sebagai seorang penuntut ilmu. Namun, itu bukanlah hal yang menghalangi untuk seorang guru sebagai sumber ilmu mengunjungi muridnya. Terlebih lagi jika kunjungan itu bukan sekedar kunjungan biasa, namun menjadi wasilah menghantarkan hidayah. Sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Shalalallahu’alaihi Wassalam yang kami ambil dalam kitab خمسون موقفا للنبي مع الصغار karya Dr.Ibrahim Fahd Al Wad’an yang kami kaji bersama guru kami, Ustadz Ardhan Hafizhahullah ta’alaa.
Buku tersebut berisi 50 ragam interaksi Rasulullah bersama anak-anak. Disana disebutkan Rasulullah mengunjungi atau Homevisit seorang anak yang biasa membantunya. Saat itu anak tersebut sedang sakit.
Mengutip dari Hadits nomor 1268 dalam Shahih Bukhari menyebutkan,
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كَانَ غُلَامٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ أَسْلِمْ فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهُوَ عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنْ النَّارِ
dari Anas radhiallahu’anhu berkata,: “Ada seorang anak kecil Yahudi yang bekerja membantu Nabi ﷺ menderita sakit. Maka Nabi ﷺ menjenguknya dan beliau duduk di sisi kepalanya lalu bersabda, “Masuklah Islam.” Anak kecil itu memandang kepada bapaknya yang berada di dekatnya, lalu bapaknya berkata,: “Taatilah Abu Al Qasim ﷺ.” Maka anak kecil itu masuk Islam. Kemudian Nabi ﷺ keluar sambil bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari neraka”.
Dari Hadits ini berbagai inspirasi bisa kita dapatkan, biidznillah..
Diantaranya :
- Tawadhunya Rasulullah dengan mengunjungi anak kecil Yahudi yang biasa membantunya sedang sakit. Maka, seseorang guru hendaknya juga menghiasi dirinya dengan sifat tawadhu’. Selain tawadhu’
- Rasulullah juga membalut dirinya dengan kasih sayang. Kasih sayang yang besar itu yang mendorong Nabi untuk menjenguk anak tersebut, duduk di sebelah kepalanya, dan mengajaknya masuk ke dalam Islam. Mengapa? karena tidak ingin anak tersebut masuk ke dalam api neraka. Maka puncak kasih sayang seorang guru adalah tidak menginginkan muridnya sedikit saja melangkah ke api neraka. Na’udzubillah.
- Ajakan untuk masuk Islam merupakan ajakan yang agung. Ini menunjukkan kedekatan Rasulullah dengan anak tersebut sebelumnya. Bahkan di hadits ini disebutkan bahwa Rasulullah duduk di sisi kepalanya. Maka seorang guru haruslah bisa menjadi “oase” yang nyaman dan meneduhkan. Dengannya nasihat akan jauh lebih mudah masuk ke relung hati.
- Majelis ilmu bukanlah satu-satunya tempat untuk memberikan nasihat. Ada kalanya, nasihat itu mengalir dalam ruang tanpa sekat, dan itu justru membekas. Sebagaimana yang Rasulullah lakukan, di saat mengunjungi anak yang sakit.
- Mengapa ajakan Rasulullah untuk masuk ke dalam Islam mudah diterima oleh anak dan juga ayahnya? Sebaliknya mengapa hari ini nasihat yang kita lontarkan tidak mudah diikuti anak? Mungkin jawabannya ada dalam perkataan Abdullah bin Mubarak : “Kita fasih dalam berkata-kata, namun tidak fasih dalam beramal.” Senada dengan hal tersebut, Hamdun bin Ahmad pernah ditanya “Mengapa perkataan orang-orang salaf lebih bermanfaat dari perkataan kita?”. Beliau menjawab, “Karena mereka berkata untuk kemuliaan Islam, keselamatan jiwa, dan mengharap ridha Allah, sedangkan kita berkata untuk kemuliaan diri sendiri, mencari dunia, dan mengharap ridha makhluk.” (Lamhah Tarbawiyah min Hayah At-Tabi’in)
- Dengan kesempurnaan akhlak dan metode pengajarannya, Rasulullah hanya memuji Allah atas hidayah yang anak tersebut dapatkan. Maka begitu pula seorang guru, jika melihat kebaikan yang muncul dalam diri murid-muridnya. Kembalikan pujian kepada yang berhak, yaitu Allah Subhanahu wata’alaa.
Wallahu a’lam bis shawab…
Segala taufik hanya datang dari Allah.
Yuk kunjungi murid kita yang sakit, semoga hidayah Allah bersama kita dan generasi
#Penulis hanya menyarikan hasil lintasan hikmah guru-guru kuttab awal di kaf pusat.