Inilah perintah sang ibunda kepada Imam Syafi’i sebelum rihlah (perjalanan menuntut ilmu). Nasihat yang luar biasa hingga melahirkan sosok Imam Syafi’i dengan segala kebesarannya.
Nasihat yang singkat namun sarat makna.
Setidaknya ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari nasihat Ibunda Syafii di atas:
1. Orangtua yang mengajarkan anaknya akan pentingnya ilmu, dan menempatkan ilmu di tempat yang semestinya, yakni dengan mendatangi ilmu (Nak, pergilah menuntut ilmu). Karena ilmu itu didatangi bukan mendatangi.
2. Orangtua yang mengajarkan anaknya untuk meluruskan niat dalam menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah untuk berjihad di jalan Allah, bukan selain-Nya. Bukan untuk saling berbangga diri agar dapat bersaing dengan temannya yang lain, atau sekedar mencari kehidupan dunia: semisal hanya sekadar mendapatkan ijazah, yang dengannya berharap mendapat pekerjaan dengan gaji besar, dan seterusnya.
“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu (belajar agama) yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” (HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
3. Orangtua yang mengajarkan anaknya bahwa orientasi hidup di dunia sejatinya adalah agar bisa bertemu dan berkumpul kembali di akhirat. Orientasinya akhirat, bukan dunia.
Sungguh kebahagiaan yang sempurna, adalah pada saat kita diselamatkan oleh Allah dari kengerian hari kiamat, kemudian Allah masukkan kita dan keluarga ke dalam surga nan indah.
Bisakah kita sebagai orangtua mengatakan hal tersebut pada anak kita? (Kelak kita bertemu di akhirat saja, Nak)
Hmm… rasanya sangat sulit, ya.
Bisa jadi, inilah yang menjadikan Allah belum menghadirkan kembali generasi Imam Syafi’i di tengah kaum muslimin saat ini. Karena belumlah hadir para orangtua seperti orangtuanya Imam Syafi’i.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu as-Sunni).
Ya Allah bimbinglah kami.
#duakurikulum_iman&alquran