Tongkat, apa yang sangat istimewa dari sebuah tongkat kayu? Benda biasa yang sangat familiar bagi kehidupan manusia. Ia akan lebih berharga jika mampu memberi manfaat dan memiliki nilai tambah. Namun ternyata perkara tongkat yang biasa ini, menjadi pembuka dialog yang mulia. Sebuah pertemuan menakjubkan antara manusia dengan Allah yang menjadi titik awal tugas peradaban yang luar biasa.
Dialog antara Allah dengan Nabi Musa yang disebutkan dalam surah Thaha ayat 17-18 artinya : “Dan apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa? ”. Dia (Musa) berkata, “Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain.”
Rabb semesta alam, Tuhan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu memulai dialog dengan hamba-Nya dengan pertanyaan pertama kali mengenai tongkat. Kenapa? Musa dan kebanyakan manusia melihat tongkat sesuai kebutuhan dan kegunaan bagi mereka. Namun ternyata Allah berkehendak atas segala sesuatu. Melalui ciptaan-Nya yang sederhana dan ‘sepele’ di mata manusia, Allah hendak menunjukkan kekuasaan-Nya, mukjizat yang besar dan peristiwa luar biasa.
Allah hanya memerintahkan kepada Nabi Musa untuk melempar tongkatnya. Di dalam tafsir Ibnu katsir dijelaskan bahwa dalam sekejap tongkat itu berubah menjadi ular yang besar dan melahap benda di sekitarnya seperti batu sebesar unta, pohon dan sebagainya dengan sangat cepat. Nabi Musa hendak lari karena merasa ketakutan. Kemudian dia kembali dan mengambil tongkatnya setelah merasa yakin dan beriman atas perintah Allah. Tongkat yang biasa dipakai Nabi Musa untuk bersandar dan mencari daun/pakan hewan ini telah bermetamorfosa menjadi ajaib dan luar biasa atas izin Allah.
Menurut para Ulama, pertanyaan Allah atas tongkat yang biasa digunakan Nabi Musa menunjukkan sebuah pengingatan dan penetapan. Melalui sesuatu yang terlihat biasa, Allah menetapkan kejadian dan hasil yang luar biasa. Dimana kelak tongkat ini akan mengalahkan sihir para Ahli sihir di seantero kerajaan Fir’aun. Pun tongkat ini dapat melakukan keajaiban luar biasa namun dengan perintah Allah seperti membelah laut dan memancarkan air dari batu. Hal ini agar menambah keyakinan dan keimanan Nabi Musa dan masyarakat pada waktu itu sehingga mereka dapat melakukan perintah Allah walaupun terlihat biasa di mata manusia.
Dalam menjalani kehidupan ini pun, Umat Nabi Muhammad harus dapat mengambil pelajaran yang tidak sederhana dari peristiwa luar biasa itu. Karena hanya dengan tongkat yang biasa, Allah hendak menjadikan Nabi Musa dan kaumnya bergerak sesuai perintah dan petunjuk-Nya. Sesuatu yang biasa dan sederhana dapat membuahkan hasil yang luar biasa dengan izin Allah. Hal ini pula yang dapat kita saksikan dalam sejarah orang-orang Mulia di zaman keemasan Islam. Mereka dididik dengan konsep sederhana (bahkan terlalu biasa dan hambar untuk manusia) tetapi dapat menggetarkan dan mengubah kompas kehidupan masyarakat dan peradaban saat itu.
Allah menghendaki manusia agar mempunyai bekal iman dan keyakinan yang kokoh serta menjalankan segala aktivitas hidup sesuai perintah Allah. Karena dalam setiap perintah dan petunjuk Allah dapat mengantarkan manusia kepada kemenangan dan kesuksesan dalam hidupnya. Sebagaimana sederhananya perintah Allah bagi bani Israil untuk ‘masuk’ ke Palestina yang pasti akan berhasil. Juga seperti anehnya perintah Allah kepada Nabi Nuh untuk membuat bahtera di atas bukit namun menyelamatkan manusia dari kehancurannya. Dengan izin Allah, sesuatu yang sederhana dan kecil di mata manusia akan bermetamorfosa menjadi luar biasa untuk kemajuan generasi beriman dan peradaban umat manusia.
Ya Allah… bimbinglah kami…
#duakurikulum_iman&alquran